Sabtu, 11 Mei 2013

CALL SAMSUNG DEVELOPED TIN ISLAND


Jika beberapa hari yang lalu beberapa pembicara dari nasional mempersoalkan rencana ekspansi PT Timah Tbk ke Negara Myanmar dianggap sebagai pemborosan APBN atau sebuah strategi BUMN yang tidak menguntungkan bagi Kepentingan Bangka Beitung. Maka John Ganesha, Pengamat Pertambangan Timah di Bangka Belitung masih meragukan pendapat itu. Menurut dirinya diskusi yang diadakan tersebut sangat menguntungkan kepentingan 2 Perusahaan Asing dari Malaysia dan Thailand yang dikabarkan menjadi pesaing utama PT Timah Tbk untuk berekspansi ke Myanmar.

Menurut John Ganesha bahwa Thainarco (Perusahaan Thailand) dan M adalah 2 perusahaan besar yang memiliki keminatan sangat besar terhadap investasi di Negara Myanmar tersebut. John berani menyebutkan bahwa kedua perusahaan itu memiliki catatan ekspor yang tidak realistis dengan produksinya bahkan cukup besar tonase Timah dari Pulau Bangka dan Belitung ini menjadi klaim ekspor mereka keberbagai negara end user. “sedari tadi saya menunggu para pembicara menyebutkan fakta - fakta ini, apakah keuntungan yang akan diperoleh Thailand dan Malaysia jika PT Timah gagal ekspansi ke Myanmar. Sebab menurut saya 2 perusahaan asing itu akan mati konyol jika BUMN Indonesia bisa kibar bendera merah putih di daratan Asia itu.”

Ditambahkan John Ganesha bahwa bagian penting dalam bisnis pertambangan adalah bagaimana perusahaan mampu memiliki izin seluas-luasnya lahan untuk mengelola tambang timah. “Kalau kamu sudah punya izin lahan yang seluasnya, maka kamu bisa eksport sebanyak-banyaknya, tidak perlu mendirikan perusahaan tambang apalagi reklamasi yang mahal biaya produksinya, toh timah bisa dibeli darimana saja di babel ini. Kita lihat saja, mau darimana lagi Malaysia mengaku mereka punya timah kalau izin lahan tambangnya sudah habis di Indonesia ini".

John Ganesha menilai langkah ekspansi PT Timah TBK ke Myanmar lebih bermuatan strategi bisnis saja yakni melakukan upaya persaingan dengan kompetitor perusahaan penambangan timah daari negara lain  (yakni negara asing) yang ingin menguasai areal bisnis pertambangan. " dari kacamata bisnis, daripada lahan di Myanmar itu dikuasai oleh negara lain untuk mengclaim timah dari Pulau Bangka Belitung ini, sudah benar langkah PT Timah Tbk. Babel ini pulau timah, dunia mengakui itu, saya setuju bahwa Indonesia harus hadir untuk mempengaruhi kepentingan perusahaan tambang internasional tentang pertambangan timah baik itu di Indonesia maupun Myanmar dan negara lainnya.” 

Hanya saja John pun masih meragukan apakah ekspansi BUMN ke Myanmar itu akan membawa kebaikan untuk Bangka Belitung. “Disisi lain saya pun menunggu, sebab tidak sedikitpun ulasan atau rilis dari PT TIMAH TBK yang mensejukkan kegalauan warga Bangka Belitung yang mana semakin sulit hidup karena perubahan pola kemitraan penambangan timah ini. Studio Musik itu banyak diminati pemuda desa, dulu ramai sekarang mereka bilang tidak lagi menambang membuat mereka jarang mencari hiburan. Masyarakat yang tak terhibur itu ciri masyarakat yang mulai miskin secara struktural.” Ucap John.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar